Tanjabbar.Genjambi.com -Objek Wisata Bukit Batu Suban ternyata memiliki polemik tersendiri. Bahkan jauh sebelum adanya kasus dugaan pemerkosaan tiga perempuan yang di duga dilakukan lima pemuda yang diketahui sebagai juru parkir.
Objek Wisata Bukit Suban menyajikan pemandangan yang indah, karena letaknya di atas bukit sehingga banyak pengunjung yang datang untuk menikmati sebagian keindahan alam di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari atas bukit.
Karena menjadi sebuah destinasi wisata baru dan menjadi potensi yang menjanjikan, lokasi Bukit Batu Suban ini banyak dilirik oleh beberapa pihak desa. Akses jalan menuju puncak Bukit Batu Suban ini ternyata dapat ditempuh melalui beberapa desa.
Sulaiman, Lurah Dusun Kebun saat di konfirmasi mengungkapkan bahwa awal pembukaan akses untuk ke Bukit Batu Suban tersebut adalah masyarakat dari Desa Suban. Namun, setelah menjadi tempat destinasi banyak wisatawan, akhirnya sejumlah desa lainnya turut membuka akses jalan.
“Yang pertama buka itu masyarakat Suban. Liat banyak yang rame ke sana, desa lain buka jalan juga,” ungkapnya saat di konfirmasi, Rabu (29/7)
Sementara itu, diterangkan oleh Sulaiman bahwa permasalahan soal klaim beberapa pihak terhadap lokasi Bukit Batu Suban tersebut telah masuk dalam persoalan wilayah yang telah di bahas di Kabupaten Tanjabbar.
“Sudah di bahas di Kabupaten juga sempat rapat. Hasilnya itu akan diturunkan pihak BPN untuk menentukan lokasi tersebut diwilayah mana,” ungkapnya
Soal pengelolah objek wisata tersebut, kata Sulaiman pada awalnya dikelolah oleh Karanf Taruna Desa Suban. Hal ini lantaran dalam rapat di Kabupaten turut hadir ketua karang taruna bukit suban dengan menggunakan baju pariwisata bukit batu suban.
“Kalo pengelolah itu yang jelas karang taruna suban. Yang saya tau gitu, karena waktu itu pakai baju bukit tinggi suban,”ucapnya
Soal permasalahan lokasi Bukit Batu Suban ini juga disampaikan oleh Kepala Desa Lubuk Bernai, Wahyu saat dikonfirmasi, rabu (29/7). Kata Wahyu pada 8 Juli terjadi pertemuan semua desa yang ada di Kecamatan Batang Asam di pertemukan di Kabupaten. Pertemuan tersebut katanya membahas soal permasalahan wilayah Bukit Batu Suban.
“Soal lokasi bukit ini sudah di rapatkan di Kabupaten. Karena memang banyak pihak yang mengklaim lokasi ini. Kami juga sudah menyurati komisi 1 untuk turun mengecek lokasi ini,” sebutnya
“Yang berebut sekarang itu dari Desa Suban, Sungai Badar, Dusun Kebun, Tanjung Bojo, Lubuk Lawas, Lubuk Bernai. Dari semua itu cuma kami Lubuk Bernai yang tidak buat jalan ke bukit. Desa lain buat semuanya,” pungkasnya
(Wis)