Tanjabbar.Genjambi.com – Buang-buang Anggaran ala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang khususnya Bidang Bina Marga Kabupaten Tanjung Jabung Barat ternyata sangat sangat memprihatinkan. Dimana pekerjaan yang telah di lakukan hasilnya sangat tidak memuaskan.
Pekerjaan tersebut adalah pembangunan jalan baru di Desa Lumahan menuju Margo Rukun Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggunakan dana APBD Tahun 2020.
Padahal pekerjaan tersebut adalah salah satu program kerja Bupati Tanjung jabung Barat dalam mengentaskan infrastruktur dasar bagi masyarakat kabupaten Tanjung jabung Barat.
Dari informasi yang dihimpun, pekerjaan tersebut adalah menggunakan dana Swakelola karena tak ada plang nama proyek pada pembangunan jalan tersebut.
Dari pantauan dilapangan, kondisi jalan tersebut sangat mengenaskan meski baru saja dibangun, sangat banyak batu-batu bescos besar bergelimpangan di tengah jalan. Belum lagi alas jalan (Geotek) yang bermunculan, jumlahnya sangat banyak bahkan puluhan titik Geotek timbul kepermukaan, mulai dari pinggiran hingga tengah-tengah jalan, lobang -lobang berukuran kecil dan sedang telah menganga di permukaan jalan.
Tidak diketahui, pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan ataupun masih berkerja. Namun, tak ada satupun alat berat, hal tersebut mengindikasikan jika pekerjaan pembangunan jalan itu sudah selesai.
Dari kondisi yang dilihat, sangat disayangkan pembangunan jalan utama dari Pemerintah yang dinanti oleh ribuan masyarakat di dua desa, bahkan seluruh masyarakat yang menantikan dibangun dengan serampangan tidak mengindikasikan kekuatan pada pekerjaan dan terkesan buang buang uang negara.
Warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika pembangunan jalan tersebut sangat berbeda dengan perkerjaan jalan yang sebelumnya tahun 2019 lalu. Pada perkerjaan yang dibuat saat ini, kata dia hanya menggunakan satu alat berat untuk meratakan batu saja berukuran kecil, tanpa ada alat berat lain.
” kami lihat awal perkerjaan, terpalnya diampar, langsung ditimbun tanah, tanpa diratakan dulu, tidak seperti jalan yang dulu dibuat, itukan diratakan dulu jalan awalnya, ” katanya.
Dengan hasil pekerjaan kondisinya seperti itu, dirinya bersama masyarakat lainnya sangat kecewa, karena belum berapa lama dibangun jalannya sudah rusak kemana-mana.
“puluhan tahun kami sangat menantikan pembangunan jalan ini, karena ini adalah akses utama kedesa margorukun sampai puluhan desa lain hingga seberang kota tungkal, ” ungkapnya.
Dirinya pun meminta kepada bapak Bupati Tanjung Jabung Barat, untuk melihat dan mengecek jalan diwilayahnya, jangan sampai jalan yang menggunakan dana besar hanya kualitasnya sangat jelek.
“pak Bupati, lihat jalan kami, dibangun seperti seadanya, tolong disiapkan jalan kami, jangan mentang mentang kami dikampung dibuatkan jalannya hanya seperti ini,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu pemuda Kecamatan Senyerang, Lukmanurohim S. Sos juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pembangunan yang dilakukan oleh dinas PU khususnya bidang bina marga. Kata dia, dari pekerjaan yang dibangun tersebut terkesan asal-asalan.
“menggunakan dana APBD tentu harusnya baik pembangunannya,bukan asal jadi seperti itu,” ujar Pria yang juga aktifis HMI ini.
Dia menegaskan, jika terus dibangun dengan tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Pihaknya meminta agar segera ditindak lanjuti oleh penegak hukum.
“masyarakat daerah kami sangat mendambakan pembangunan, jangan setelah ada anggaran pembangunan malah dibuat asal asalan, ” tutup mantan Presiden BEM Stai An-Nadwah Kualatungkal .
(Wis)