Home / Daerah

Senin, 5 Juli 2021 - 09:03 WIB

Perjuangan Sahir Di Tengah Pandemi

Tanjabbar.Genjambi.ID -Kapal pompong atau boat kapal yang berukuran sedang dan biasa digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai transportasi sungai ataupun laut biasanya di kendalikan oleh orang dewasa dan mahir dalam soal mengemudikan kapal pompong.

Namun, siapa sangka di Desa Betara Kanan, Kecamatan Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ada bocah berusia 15 tahun yang menjadi pengemudi kapal pompong.

Hampir setiap hari bocah tersebut mengemudikan kapal pompong dengan membawa penumpang yang ingin pergi dari Desa Betara Kanan menuju Desa tetangga yaitu Desa Parit Deli. Melawan arus dan membelah ombak dari Sungai Parit Deli selama hampir lima menit Ia lakukan setiap hari.

Sahir Saputra, anak kedua dari pasangan Ali dan Erna. Itu lah sosok bocah yang berani mengambil pekerjaan sebagai pengemudi kapal pompong, meski dengan resiko yang cukup tinggi jika terjadi sesuatu hal. Sahir menyebut bahwa menjadi pengemudi kapal pompong ini telah Ia lakoni sejak lima bulan terakhir.

Sahir mengatakan bahwa sebelumnya Ia hanya berada di rumah dan beraktivitas seperti anak pada umumnya, bermain dan belajar. Pekerjaan ini pun sebetulnya adalah pekerjaan kakaknya. Namun karena kakaknya telah mendapatkan pekerjaan lain, Sahir memilih untuk melanjutkan pekerjaan kakanya tersebut menjadi pengemudi kapal pompong.

“Awalnya abang kami yang kerja ini, tapi kemarin dia ada dapat kerjaan lain. Jadi kami lah yang gantikannya, tapi sebelumnya sudah belajar kek mana ngidupin dan bawa pompong,”sebut Sahir.

Kegiatan belajar mengajar yang masih secara daring dan belum tatap muka menjadi pertimbangan Sahir untuk menjadi pengemudi kapal pompong. Ia menyebut ada banyak waktu luang yang tersisa selama tidak belajar tatap muka yang selama ini Ia lakukan dengan bermain.

READ NEW  Ketua DPRD Tanjab Barat Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian Pansus dan Pendapat Akhir Bupati Terhadap Ranperda RPJMD

Sahir merupakan siswa kelas 3 di SMP 3 Betara, Kabupaten Tanjabbar. Melihat peluang lain yang di fikir lebih bermanfaat dari sekedar bermain, Sahir memutuskan untuk memanfaatkan waktu dengan mencari pundi-pundi uang dengan mengemudikan kapal pompong.

Sahir menyebut bahwa dari pukul 08.00 wib hingga pukul 17.00 wib Ia bisa mendapatkan rata-rata uang sebesar Rp70 ribu, bahkan jika mujur Ia bisa mendapatkan uang sebesar Rp100 ribu. Uang yang di dapatnya pun tidak hanya untuk jajan, namun sebagian disebutnya di tabung.

“Kalo dapatnya berapa tidak nentu juga. Karena kan tergantung penumpang. Makin banyak penumpang ya makin banyak juga dapatnya. Uang nya ada untuk jajan tapi sebagain ada juga untuk di tabung,”katanya.

Sahir menyebut bahwa dirinya tidak mendapatkan paksaan atau bahkan di minta oleh orang tuanya untuk bekerja. Namun Sahir menyadari bahwa saat ini dirinya yang tengah bersekolah di kelas 3 SMP akan lulus dan memiliki niat untuk melanjutkan pendidikan SMA.

READ NEW  Pasca Lebaran, Harga Sembako di Sejumlah Pasar Kuala Tungkal Mengalami Naik dan Turun

Ia sadar ketika melanjutkan SMA akan ada pengeluaran biaya sekolah yang cukup besar. Mengambil pekerjaan menjadi pengemudi kapal pompong dengan hasil yang sebagiannya di tabung, Sahir berharap bisa membantu orangtua nya untuk biaya Ia masuk SMA.

“Ya tabungan tadi buat nanti SMA buat kebutuhan sekolah, beli buku, beli tas. Meringankan biaya sekolah lah kan, minimal bantu orang tua dari biaya perlengkapan sekolah,”ucapnya.

Pompong yang Ia gunakan ternyata bukanlah pompong milik pribadi, melainkan pompong milik pihak Kecamatan yang Ia gunakan. Namun Sahir tidak perlu menyetorkan penghasilan selama Ia mengemudi pompong, hanya saja Sahir di minta oleh pihak Kecamatan untuk menjaga pompong tersebut.

“Alhamdulilah uang yang kami dapat itu semuanya untuk saya. Tapi ya saya cuma di minta untuk merawat pompong ini baik-baik. Supaya tetap bisa di gunakan. Ya terima kasih juga lah ke pihak Kecamatan,”terangnya.

Sahir mengaku tidak ada kendala selama menjadi pengemudi kapal pompong. Ia bahkan senang melakoni pekerjaan menjadi pengemudi kapal pompong dan mendapatkan uang.

READ NEW  Terkait APS Yang Mengandung Unsur Kampanye, Bawaslu : Kita Akan Turunkan Semua

Namun, disisi lain Sahir tidak ingin terus-terusan menjadi pengemudi pompong. Ia berharap kegiatan belajar mengajar bisa kembali sebelum adanya pandemi Covid 19.

Ia mengaku bahwa rindu akan suasana belajar tatap muka, bertemu dengan guru, bertemu dengan teman-teman sekolah dan Ia rindu beraktivitas setiap harinya ke sekolah.

“Ya rindu kalo ke sekolah. Ketemu guru, kawan-kawan, bisa main di sekolah. Rindu pakai seragamnya. Semoga lah covid cepat selesai dan bisa sekolah kek dulu lagi,”pungkasnya.

(wis)

Share :

Baca Juga

Daerah

Jelang Nataru, Sekda Tanjab Barat Himbau Tempat Wisata Taat Prokes

Daerah

Hadiri Tasyakuran Pondok Pesantren AT Tibyan, Bupati Sampaikan Program Pelayanan Kesehatan

Daerah

Tidak Diberi Kabar, Wanita Ditanjab Barat Nekat Sembunyikan Motor Sang Kekasih

Daerah

Disbunak Tanjab Barat Minta Peternak Antisipasi Penyakit Mulut Dan Kuku

Daerah

Hadiri Pelantikan PWI Tanjab Barat, Wabup : Patuhi Kode Etik dan Jaga Profesional

Daerah

Mau Liburan Kejambi, Bus Pemkab Tanjab Barat Bawa Rombongan TK Sakinah Kecelakaan

Daerah

Ketua Umum HMI Tanjabbar Beri Dukungan Moril Kepada Ketum HMI BADKO Jambi

Daerah

Bupati Tanjabbar Buka Pelatihan Dasar CPNS Tanjabbar