Tanjabbar.Genjambi.ID – Peternak dan penjual sapi di Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) masih tetap aman, para pembelipun tidak terpengaruh dengan adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dan kambing.
“Sejauh ini tidak berpengaruh pembeli masih aman seperti biasa,” kata peternak Sapi dan Kambing, di Jalan Siswa Ujung, Kuala Tungkal, Ismali, Senin (20/6/2022)
Ismail menyebutkan saat ini pembeli menang menurun dari sejak terjadinya korona terkhusus menjelang Idul Adha. Sebelum terjadi covid 19 perminta bisa mencapai 60 ekor namun seperti saat ini baru 30 ekor.
“Menurun sekarang kalau dulu sebelum korona bisa 60 saat lebaran gini, kalau masalah PMK tidak ngaruh lah ini,” ujarnya.
Ismail mengaku sejauh ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Tanjab Barat bersama dokter hewan telah melakukan pengrcekan kesehatan ke para pertenak yang ada.
“Kalau vaksin belum ada, tapi suntik anti body untuk memperkuat tubuh hewan sudah,” sebutya.
Saat ini harga sapi naik berbeda dengan tahun sebelumnya. Kenaikan itu dari harga Rp14 juta perkekor menjadi Rp16 juta, kemudian harga Rp15 juta menjadi Rp17 perekor dan harga Rp16 juta menjadi Rp18 juta perekor.
“Kenaikan terjadi di tahun ini, tambah lagi prminat juga menurun,” ungkapnya.
“Sapi yang harga Rp 16 juta bisa mencapai daging bersihnya sekutar 60 kg. Sedangkan yang harga Rp18 juta daging besihrnya bisa mencapai 90 kg,” sambungnya.
Sapi yang ada dikandangnya itu bisanya ia mengambil ke sejumlah daerah baik dalam Kabupaten Tanjab Barat maupun daerah luar.
“Ada dari Senyerang, Sabak dan Kota Jambi sebrang,” sebutnya.
Sementara itu, pihaknya juga menyediakan sapi dari berbagai jenis dan harga yang berbeda beda. Harga mulai dari Rp2 juta hingga Rp 4 juta perekornya. “Harga beda beda tergantung besarnya,” katanya
Sejauh ini pesanan untuk Idul Ahda sapi ditempatnya sudah mencapai 30 ekor. Menurutnya, ditempat dirinya sapi bisa beli langsung atau menggunaian DP.
“Kesehatan semuanya kita jamin sampau hari H idul adha.” Tandansya
(wis)