Home / Daerah

Sabtu, 24 Juli 2021 - 11:18 WIB

Webinar Literasi Digital Seri 7 Tanjab Barat Beri Pencerahan tentang Menjadi Pejuang Anti Kabar Bohong (Hoaks)

Tanjabbar.Genjambi.ID – Rangkaian Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital di Kab. Tanjab Barat Seri 7 bergulir jumat, 23 juli 2021 jam 09.00 WIB, bertajuk Menjadi Pejuang Anti Kabar Bohong (Hoaks)

Pada webinar seri 7 yang menyasar target generasi milenial, akademisi serta tenaga pendidik ini, memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Rizki Hesananda, S.Kom, M.Kom (Lecture dan Programmer), Harry Sanjaya S.Sos M.Si (Kepala Seksi Pelayanan Informasi Publik Diskominfotik, Guntur Saputro, S.I.K., M.H. (Kapolres Tanjung Jabung Barat), Dr. Said Fariq, SH, MH (Widyaiswara Provinsi Jambi, Master Hypno Public Speaking, Traineer, Presenter TVRI). Selanjutnya Leon Ray Legoh (owner @rmlegoh) bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Pada Sesi pertama, Rizki Hesananda menyampaikan materi Bersama Lawan Hoaks. Munculnya Fenomena hoaks saat ini sudah menggangu keamanan dan stabilitas nasional. Hoaks menjadi cara untuk mencari perhatian public yang sifatnya sensasional. Topik opini yang sering diangkat menjadi berita palsu yaitu politik, sara dan kesehatan apalagi di masa pandemic saat ini. Disampaikannya menggunakan media sosial dengan cerdas, harus paham dengan undang – undang ITE, harus berfikir sebelum posting, harus berpikir sebelum share sesuatu, harus cek isi dan tabayun, kemudian bisa gunakan fact checking.

READ NEW  Safrial Resmikan Sejumlah Pembangunan Selama Menjabat Tahun 2016-2021

Giliran pembicara kedua Harry Sanjaya mengenalkan Dunia Nyata vs Dunia Digital. Dijelaskannya dunia digital sudah menjadi dunia nyata kedua bagi kita. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sosial media, di sosial media kita mungkin mengenal banyak orang namun kita tidak kenal secara baik dengan orang tersebut, hal ini menyebabkan mudahnya menyebarkan hoaks. Agar bisa terhindar dari hoaks perlu pendekatan wawasan kebangsaan, memahami dan menerapkan digital culture, literasi digital, menumbuhkan transparansi, meningkatkan kolaborasi, menawarkan digital training. Jangan ragu untuk menerapkan ide baru.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Guntur Saputro, S.I.K., M.H membahas tentang Etika Digital dan Penanganan Hoax. Menurutnya Etika dalam dunia digital sebenarnya tidak ada format bakunya, sebenarnya kita mempunyai adat istiadat dalam berkehidupan. Seandainya diterapkan dalam dunia digital pasti akan berjalan dengan baik. Polri sendiri sudah melakukan langkah-angkah dalam memerangi berita bohong atau hoaks. Upaya yang dilakukan meliputi pencegahan dengan gerakan literasi digital hingga penegakan hukum. Selain itu Polri terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSn ) untuk menghentikan dan memblokir akun-akun yang memproduksi dan menyebarkan hoaks.

READ NEW  Masyarakat Kaget Dengan Tarif PDAM Tirta Pengabuan Yang Naik

Pembicara keempat, Dr. Said Pariq, SH, MH menjelaskan materi tentang Meningkatkan Kecakapan Digital Secara Profesional. Dimasa pandemi saat ini semua orang dituntut untuk memahami dunia digital. Seringnya masyarakat berkomunikasi di media sosial terkadang membuat mereka kebablasan dalam penyebaran berita hoaks. Berusahalah untuk saring dulu sebelum sharing informasi. Namun pada kenyataannya Indonesia menjadi bangsa yang konsumtif, bukan produktif.

Leon Legoh yang berprofesi owner RM Legoh sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menceritakan sedikit kesibukan dan aktifitas beliau pada saat ini. Sekarang ini sibuk mengurusi sosial media dan pembuatan konten untuk menunjang kegiatan usaha beliau. Disaat pandemi sekarang ini dan adanya PPKM darurat, dunia digital terasa bermanfaat sekali dalam memasarkan usahanya.

READ NEW  Pemkab Tanjab Barat Berdialog Mencari Solusi Terkait Sulitnya Penjualan Beras Di Senyerang

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber lewat kolom chat.

Ada 10 penanya kepada masing-masing narasumber yang mendapat doorprize berupa e-money. Sementara 4 penanya terpilih diberi kesempatan bertanya secara langsung kepada narasumber.

Muhammad Gilang Ramadhan salah satu dari 10 peserta yang mendapat doorprize menanyakan apa upaya pemerintah dalam menyikapi kasus-kasus penyebaran berita hoaks? Dijawab Kapolres Guntur Saputro, S.I.K., M.H: kegiatan literasi digital ini sendiri adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memberi pemahaman pada masyarakat mengenai berita bohong. Sebagai anak muda harusnya sudah berkontribusi dalam kegiatan ini. Saya berharap semoga anak-anak muda yang lain bisa mengikutinya. Dan saya mengajak seluruh elemen masyarakat, mari kita berbuat kebaikan, jangan sembarangan menyebarkan berita bohong.

(wis/adv)

Share :

Baca Juga

Daerah

HMI Tanjab Barat Demo DPRD Terkait Kenaikan Harga BBM

Daerah

Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkab Tanjabbarat Berlakukan Jam Malam di Wilayah Tungkal Ilir

Daerah

Manfaatkan Sisa Pertandingan, Tanjab Barat Optimis Lolos Semifinal Piala Gubernur Jambi

Daerah

Peduli Sesama, Pendukung Arsenal Kuala Tungkal Gelar Donor Darah Serentak Se-Indonesia

Daerah

Hakim Pengadilan Tinggi Jambi Memperberat Hukuman Anggota DPRD Tanjab Barat

Daerah

Atlit Panjat Tebing Kabupaten Tanjabbar Siap Tanding Di Kejurda Porprov

Daerah

Tim Gugus Covid 19 Tanjabbar Tunggu Hasil 10 Sweb Pasien

Daerah

Anggur Tungkal Tidak Kalah Saing Dengan Impor Dari Rasa Dan Kualitas