Tanjabbar.Genjambi.com – Pemakaman pasien suspek Covid-19 berinisial MH (53) warga Sungai Landak, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) yang dilakukan, Minggu (30/8/2020) kemarin itu yang sempat terlambat selama dua Jam disebabkan karena tim pemakaman Gugus Tugas Covid-19 yang tidak siap.
Terkait hal itu mahasiswa asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) mengkritik proses pemakaman itu menunjukkan ketidak siapa gugus tugas dalam penanganan pasien.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Batanghari, Ferdiono yang merupakan putra asal Tanjabar ini mengatakan keterlambatan itu sebagai bentuk ketidak siapan tim gugus dalam menangani pasien suspek Covid-19 yang meninggal dunia.
“Ini memperlihatkan ketidaksiapan Pemerintah Setempat terkhusus tim Gugus Tugas Covid-19 dalam penanganan dan pencegahan Virus mematikan ini,”katanya, Senin (31/8/2020)
Dirinya mengatakan pemerintah gagap dalam mengurusi pemakaman jenazah terlihat dari tidak adanya petugas dilapangan dan minimnya kelengkapan alat , ini bisa memicu ketidak percayaan masyarakat dalam proses pemakaman Jenazah Covid-19 oleh Pemerintah.
“Jangan sampai masyarakat tidak percaya dan mengambil inisiatif sendiri dalam proses pemakaman jenazah Covid-19 karena Persiapan dan perlakuan Pemerintah yang terkesan main-main,”ujarnya.
Apalagi dana yang di Anggarkan untuk penanggulangan dan pencegahan Covid-19 jumlahnya sangat fantastis senilai Ratusan Milyar Rupiah. Namun, dalam proses penanganan nya lamban.
“Kita minta Tim Gugus Tugas Penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebih serius dalam bekerja apalagi ini menyangkut Bencana Kemanusiaan yang harus serius untuk ditangani,”tandasnya
(Wis)