Tanjabbar.Genjambi.ID – Kasus begal payudara yang meresahkan warga Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) beberapa waktu lalu hingga saat ini masih belum terungkap. Hal ini membuat aktivis perempuan mempertanyakan kinerja polisi.
Aktivis Perempuan yang sekaligus Pengurus KNPI Bidang Pemberdayaan Perempuan, Nadia Sihombing mengungkapkan dari pemberitaan dan laporan korban sudah jelas ciri-ciri korban dan motornya. Sehingga dirinya menganggap kinerja polisi dalam menangani kasus ini terkesan main main.
“Kan sudah lama kasus ini, tapi ini sudah beberapa bulan dan juga tidak ada kejelasan,” katanya, sabtu (27/8/2022) kepada awak media.
Dijelaskan Butet, (nama akrabnya) berdasarkan informasi yang diperoleh, polisi sudah mengidentifikasi ciri dan inisial pelaku. Namun, kenapa tidak juga di amankan untuk di proses hukum.
“Kabarnya pelaku sudah dikenali dan rumahnya sudah di datangi tapi kenapa ga ditangkap itu sangat bikin kami kaum perempuan cemas jika keluar malam,” ucapnya
Aktivis muda ini juga meminta semua pihak untuk sama sama mempertanyakan kinerja kepolisian terkhusus Polres Tanjab Barat.
“Masyarakat juga terus bertanya tanya, ini tindakan asusila harus dikerjakan ini. Ini ada unsur pidananya soalnya bukan main main kasus ini,” sebutnya.
Ditambahkan Butet sebelumnya pihaknya sudah melakukan audiensi untuk mempertanyakan tindak lanjut dari kasus begal payudara yang meresahkan warga Kualatungkal.
“Sudah ada beberapa kali pertemuan, pertama kami undang dalam forum diskusi beralamat sekre HMI namun pihak dari Polres tidak datang dengan alasan mendadak, kemudian kami bersepakat lusa nya datang ke polres untuk membahas perkara tersebut dan di sambut manis oleh pihak polres,” jelasnya.
Nadia menegaskan pihaknya juga berulangkali mengkonfirmasi tindak lajut atas persoalan kasus begal payudara.
“Seiring berjalannya waktu kami terus menfollow up tentang kasus ini melalui kontak whatsapp yang di berikan,” ujarnya
“Seiring berjalan waktu hasil yang kami inginkan tidak kunjung di dengar akhir nya follow up dengan sejumlah media, KOHATI HMI Tanjab Barat berberapa minggu lalu ,namun sampai detik ini kasus masih belum berkembang sejak kami memulai pertama kali, kami gabungan yang terdiri dari Kohati HMI Tanjabbar, KNPI dan Komunitas Peduli Perempuan Korps PMII Putri Tanjab Barat, karang taruna datangi polres untuk mempertanyakan masalah itu tapi sampai hari ini tidak ada hasil nyata,” pungkasnya.
(wis)