Home / Daerah

Kamis, 9 Januari 2020 - 04:52 WIB

Tidak Serius Tanggapi DBD di Tanjabbar, Satu Anak Meninggal Dunia

Tanjabbar.genjambi.com – Warga mempertanyakan pergerakan dari pemerintah khususnya dinas kesehatan yang cenderung lambat dalam penanganan kasus penyakit demam berdarah (DBD) yang mewabah.

“Harus menunggu korban dulu baru bertindak ya?. Bukannya mencegah lebih baik daripada mengobati,” tanya Rusdi, Warga Jalan Siswa, Kecamatan Tungkal Ilir, Kamis (9/1/2020) terheran heran.

Diungkapkannya, akibat penyakit yang bersumber dari nyamuk itu telah memakan korban jiwa hingga meninggal dunia.

“Warga Lorong Ikhsan depan hotel Masa Kini meninggal dunia karena DBD.Knapa pemerintah tidak begitu aktif,” ungkapnya.

Sedangkan untuk pencegahan, pihaknya telah meminta kepada dinas kesehatan agar dilakukan pengasapan (Fogging red). Namun hal itu mendapatkan respon lambat.

“Kami warga jalan siswa minta fogging, tapi respon nya lambat, dua kali dulu diminta baru ditanggapi. Itu pun obatnya kurang bagus. Soalnya nyamuknya belum mati, malah beterbangan. Biasanya seperti dulu nyamuk langsung mati,” ungkap Rusdi.

Sementara warga Jalan Kalimantan, Kecamatan Tungkal Ilir diungkapkan Rusdi mengalami hal yang sama. Parahnya lagi hingga saat ini belum mendapatkan respon.

READ NEW  Wabup Amir Buka TC Persiapan MTQ Tingkat Provinsi.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun dari Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat, Kuala Tungkal bahwa santrinya ada yang terkena DBD.

READ NEW  KPU Tanjabbar Launching Tahapan Pilkada 2020

Husnaini, Pengurus Madrasah Aliyah Pesantren Al-Baqiyatush mengatakan bahwa tersebut belum bisa dibenarkan. Sebab belum ada hasil dari rumah sakit. Dan saat masih dalam menjalani perawatan serta ada yang pulang kampung.

Terkait informasi adanya yang meninggal, Husnaini mengungkapkan bahwa itu merupakan anak guru yang mengajar di Pesantren tersebut.

“Memang ada yang meninggal, cuman bukan santri disini. Yang meninggal itu anak guru yang mengajar disini,” ungkapnya.

Kemudian wartawan menginformasi kepada orang tua korban dan membenarkan hal tersebut.

“Iya benar, kata dokter di rumah sakit anak saya menderita DBD. Meninggal pada minggu (5/1/2020) siang,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Sebelum meninggal dunia, anaknya sempat dirawat selama lima hari di rumah sakit. (Redaksi)

READ NEW  Ketua DPRD Tanjab Barat Tampung Aspirasi Masyarakat Desa Pematang Buluh

Share :

Baca Juga

Daerah

Piagam Dan Titik Kordinat Jadi Kendala PPDB Online SMA Negeri 1 Kuala Tungkal

Daerah

KKSS Tanjab Barat Dilantik, Yogi : Kita Akan Bersinergi Kedepan Dalam Membangun Daerah

Daerah

Polres Tanjabbar Laksanakan Tes Urine Dadakan, Ini Hasilnya

Daerah

STAI An-Nadwah Kuala Tungkal Kunjungan ke IAI SMQ Bangko

Daerah

Relawan Rajawali Sakti Gelar Nobar Debat Cawapres Pemilu 2024

Daerah

Penggunaan Anggaran Covid-19 Di Tanjabar Capai 38 Persen

Daerah

Budidaya Kepiting Soka di Kuala Tungkal

Daerah

Pengacara YPJ Ingatkan Pj Rektor dan Pertanyakan Langkah Dir Kelembagaan Kemendikbudristek