Tanjabbar.Genjambi.com-Terungkap, tersangka sempat memiliki niat untuk ‘main’ dengan Inah, siswi kelas 2 di SMP 1 Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang dikenalnya melalui Sosial Media Facebook. Hal ini terungkap dalam rekontruksi yang digelar oleh Polres Tanjabbar bersama dengan Kejaksaan Negeri Tanjabbar, Selasa siang (12/5).
Tersangka F menyebutkan bahwa memang korban meminjam uang sebesar Rp250 ribu namun belum dikembalikan oleh korban. Kemudian tersangka menagih uang yang dijanjikan oleh korban akan di kembalikan dua hari setelah peminjaman.
Karena tidak kunjung dibayar, tersangka kemudian mengajak korban untuk bertemu di pinggir jalan dekat dengan Polsek Betara. Yang kemudian dengan motor masing-masing keduanya pergi ke areal perkebunan kelapa sawit yang berada di jalan Pinang merah RT 01 Dusun Karya Jaya Desa Pematang Lumut Kecamatan Betara Kabupaten Tanjabbar.
Kata Tersangka Ia soal utang Rp250 tersebut awalnya Ia tidak persoalkan. Asalkan korban bisa ‘main’ dengan tersangka. Namun, belum niat tersebut di sampaikan, korban sudah mengeluarkan kata-kata kasar saat tersangka memulai pembicaraan untuk menagih utang.
Sebelumnya sesampai di dalam areal perkebunan korban dan tersangka duduk berdekatan dengan posisi saling membelakangi, namun masih tetap bersampingan. Pada saat duduk tersebut, tersangka menanyakan kepada korban soal utang tersebut.
“Inah macam mana soal utang kemarin. Janjinya dua hari, saya chat dak di balas-balas,”kata F mempraktekan pembicaraan keduanya.
” Kamu ni utang segitu aja ditagih-tagih, bungul kamu ni,”jawab Inah yang di praktekan F
Atas perkataan yang keluar dari mulut Inah tersebut, kata Tersangka dirinya naik darah. Sehingga Inah yang masih duduk dekat dengan dirinya langsung Ia cekik dengan menggunakan kedua tangannya, dengan posisi kedua jempol tangan menekan tenggorokannya.
Sebenarnya diungkapkan oleh F dirinya tidak memiliki niat untuk membunuh Inah. Malahan niat F mengajak Inah adalah untuk mempersoalkan hutangnya, yang jika memang tidak bisa dibayar diganti dengan ‘main’.
“Niatnya kek gitu (tidak apa-apa tidak di bayar asalkan bisa ‘main’). Tapi dari ucapan dia gitu (kasar) saya spontan marah. Dia bilang yang bodoh, yang bungul,” katanya
(Wis)