Tanjabbar.Genjambi.ID – Hingga 2020 terdapat delapan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berinvestasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sementara itu, ada 33 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang juga menanamkan modalnya di Kabupaten Tanjabbar.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPTSP), Yan Ery, Senin (26/1). Ia menyebutkan bahwa jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibanding tiga tahun lalu.
“Jumlah PMDN sampai 2020 ini ada 33 dan PMA itu ada 8 yang terdata ini. Karenakan ada kriteria-kriteria yang dimasukan dalam PMA dan PMDN. Jadi ada peningkatan setiap tahunnya,” katanya
Disisi lain, dirincikan oleh Yen Eri, pada tahun 2017 di Kabupaten Tanjabbar terdapat 14 PMDN dan lima PMA. Kemudian pada 2018 terdapat 20 PMDN dan delapan PMA, sedangkan 2019 untuk PMDN mengalami peningkatan menjadi 30 dan PMA masih delapan, kemudian pada 2020 triwulan ketiga, PMDN sebanyak 33 dan PMA delapan.
Lebih lanjut disampaikan Yan Eri bahwa PMA lebih banyak berinvestasi pada Industri minyak kelapa sawit, kemudian pada bidang Perdagangan dan jasa. Adapun PMA yang paling banyak berinvestasi di Kabupaten Tanjabbar dari negara Malaysia dan Singapura.
“Malaysia dan Singapura yang besar investasinya. Kalo PMDN itu pada bidang perkebunan juga. Untuk lokasi kebanyakan di bagian Ulu,”tuturnya
Disisi lain, tahun 2021 ini kata Yan Eri bahwa pihaknya berharap masih ada investor yang mau menanamkan modalnya di Kabupaten Tanjabbar. Diakui oleh Yan Eri bahwa tahun 2019 lalu Kabupaten Tanjabbar masuk pada kategori investasi terbaik kedua di Provinsi Jambi. Namun dalam suasana pandemi ini, Kabupaten Tanjabbar berada pada urutan ketiga.
“Tentu kita berharap banyak investor yang menanamkan modalnya ke kita. Karena secara potensi banyak yang bisa di gali, seperti kelapa dalam, kemudian pinang dan Kopi juga ini potensi,” pungkasnya
(Wis)