Tanjabbar.Genjambi.ID – Dugaan uapaya penculikan siswa Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Swasta 016 Hidayatul Islam RT 24 Parit 3 darat Kelurahan Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar) digagallan walimurid
Salah satu walimurid Mi Swasta 016 Didayatulah Islam, Muhamad Damsir mengatakan kejadian tersebut terkadi, Rabu (5/1/2022). Saat itu dirinya akan menjemput anaknya. Namun, saat itu ada seseorang yang mencurigakan berada didepan sekolah.
“Waktu mau jemput anak waktu itu ada orang mondar mandir nampaknyo,” katanya, Senin (12/1/2022)
Saat dirinya tanya, pelaku dugaan penculikan itu berubah rubah jawabannya. Awalnya pelaku menyebutkan akan ke Pangkal Duri.
“Awalnya bilang mau Kepangkal Duri, terus bilang lagi mau kerumah Pak Haji Gimin terus ditanya lagi bilang mau ke Parit 4 Darat,” ungkapnya.
Saat ditanya Muhamad Damsir, pelaku juga mengaku tengah menunggu anak sekolah. Pelaku juga mengaku akan mengantarkan ke rumah anak sekolah tersebut. Namun, anak sekolah itu rumahnya dekat dari sekolah.
“Ditanya lagi nunggu anak pulang, kenapa nunggu anak pulang mau antarkan kerumah dia. Diakan punya mamak bapaknya,” ujarnya
Muhamad Dasrman kemudian menanggil sejumlah pihak sekolah. Namun, pelaku kabur denengan menggunakan mobil.
“Mau ngambek anak sini ya, mau kami bantai kamu kalau ambil anak disini. Anak anak kami suruh masuk dan pelaku kabur,” ujarnya
Menurutnya, dari keterangan warga sekitar diduga pelaku penculikan itu sudah melakukan pengintaian selama tiga hari idsekitar lokasi.
“Kata pak Muis yang punya toko dekat sini pelaku itu sudah tiga hari bolak balik,” ungkapnya
Ia menyebutkan jika ini kejadian pertama kali. Dia juga meminta kepada orang tua untuk bisa mejemput anak anaknya saat pulang sekolah.
“Was was kami semua disini, kalau bisa jemput dan antar anaknya. Biar aman.”tandansya
Siswa yang menjadi korban dugaan penculikan Ratih mengatakan jika dirinya sempat di angkat oleh pelaku dan akan dibawak ke mobil. Namun saat itu ada masyarakat yang melihat lalu meneriaki dan pelaku melepaskan kemudian kabur.
“Iya, saya baru beli jajan di toko depan pas jam istirahat. Waktu itu sempat di angkat mau dibawak ke mobil, tapi untung ada bapak bapak lewat,” katanya.
Dia mengaku takut seletelah kejadian itu. Menurutnya, sekarang dia jarang keluar main ke sebrang jalan. “Waktu itu dian saja, takut sekarang.” tnadansya.
Sementara itu, Salah satu Guru di sekolah tersebut Abdul Karim mengatakan jika setelah kejadian itu ada sejumlah orang tua siswa tidak menyekolahkan anaknya.
“Ada yang ga sekolah anaknya, orang tuanya takut,” katanya.
Dia menyebutkan jika saat ini proses belajar mengejar berjalan seperti biasa. Sekolah juga melakukan pengawasan lebih dan meminta siswa jangan main keluar.”Kita juga lebih waspada sekarang ini.”tutupnya
(wis)